STUDI LABORATORIUM ANALISIS PENGARUH PENAMBAHAN FRACSEAL DAN KALSIUM KARBONAT (CACO3) UNTUK MENGATASI LOST CIRCULATION TERHADAP LUMPUR PEMBORAN
Abstract
Lumpur Pemboran merupakan salah satu sarana yang penting dalam operasi pemboransumur-sumur minyak dan gas bumi. Pada proses pemboran berlangsung biasanya terdapat berbagai kendala, salah satunya adalah terjadinya Lost Circulation. Lost Circulation adalah hilangnya sebagian atau seluruh fluida pemboran saat sirkulasi sedang berlangsung. Lost circulation terjadi karena rekahan pada dinding pemboran baik rekahan yang terjadi secara alami atau secondary. LCM (Lost Circulation Material) adalah suatu metode yang digunakan untuk menanggulangi Lost Circulation dengan menambahkan sejumlah material pemberat kedalam lumpur pemboran ataupun dengan cara memompakan sejumlah material pemberat kedalam formasi lost. LCM yang digunakan pada penelitian ini adalah Fracseal dan CaCO3. Cara Kerja dari CaCO3 dan Fracseal ini terhadap lost circulation adalah dengan cara menutup pori pori atau zona rekahan formasi sehingga fluida tidak masuk kedalam formasi. Pada penelitian ini, pengaruh LCM terhadap filtrat lumpur pemboran mengalami penurunan jumlah filtrat yang hilang, pada pengujian 3% LCM mengalami penurunan filtrat dari 7 ml/ 30 menit menjadi 5 ml/ 30 menit, dan untuk 5% LCM mengalami penurunan menjadi 4,6 ml/ 30 menit.
Keywords
Mud Drilling, Lost Circulation, LCM (Fracseal & CaCO3)
Full Text:
PDFReferences
Buntoro, A. (2016). Lumpur Pemboran Perencanaan dan Solusi Masalah Secara Praktis. UPN Veteran Yogyakarta.
Hamid, A. (2018). Pengunaan Fibroseal dan CaCO3 untuk Mengatasi Masalah Lost Circulation pada Sistem Lumpur KCL Polymer. Jurnal Petro. Volume VII No. 2 Agustus 2018 P-ISSN:1907-0438 E-ISSN:2614-7297.
Kemendikbud RI. (2013). Hambatan Pengeboran dan Pemancingan. Jakarta.
Rudi Rubiandini RS., (2012). Teknik Operasi Pemboran. Edisi 1 Volume 2, Penerbit ITB, Bandung.
DOI: https://doi.org/10.58267/petrogas.v6i1.163
Refbacks
- There are currently no refbacks.