KARAKTERISASI LAPISAN BAWAH PERMUKAAN MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS KONFIGURASI SCHLUMBERGER DI DAERAH TRANSAD, BALIKPAPAN UTARA

Jamaluddin Jamaluddin, Fathony Akbar Pratikno, Helmi Wijaya Chandra, Ardi Bayu Saputra, Bukadap Rahap Rara, Risky Putri Ramadhany

Abstract


Kondisi bawah permukaan bumi yang kompleks sangat menarik untuk dipelajari. Informasi kondisi bawah permukaan dapat digunakan dalam berbagai keilmuan, Informasi kondisi bawah permukaan memberikan gambaran karakteristik dari setiap lapisan batuan. Dalam penelitian ini menggunakan metode geolistrik untuk mengetahui kondisi bawah permukaan. Metode geolistrik merupakan salah satu metode yang menggunakan sifat kelistrikan yaitu nilai resistivitas batuan. Akusisi data lapangan dilakukan dengan cara mengalirkan arus listrik ke bawah permukaan dan mengukur beda potensial yang muncul. Konfiguasi elektroda yang digunakan adalah konfigurasi schlumberger yang menghasilkan penampang 2D resistivitas bawah permukaan. Berdasarkan penampang 2D resistivitas diketahui bahwa lapisan bawah permukaan daerah penelitian tersusun atas lempung, lempung sisipan pasir, pasir, pasir lempungan, dan lempung basah. Lapisan lempung basah dengan nilai resistivitas kecil (< 10 Ωm) merupakan zona pergerakan tanah yang memiliki kohesi rendah, sehingga bangunan tidak direkomendasikan di kawasan ini, sebab lapisan bawah permukaan tidak akan kuat untuk menahan pondasi


Keywords


Geolistrik; Resistivitas; Konfigurasi Schlumberger; Bawah Permukaan

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.58267/petrogas.v6i2.177

Refbacks

  • There are currently no refbacks.